Invlinic Blog

Harga Emas Mencapai Rekor Tertinggi Baru Minggu Lalu: Apa yang Mendorong Momentum Ini?

Harga Emas Mencapai Rekor Tertinggi Baru Minggu Lalu: Apa yang Mendorong Momentum Ini?

Harga emas mencapai rekor tertinggi baru pada hari Selasa, 20 Agustus 2024. Lonjakan ini menantang anggapan umum bahwa logam mulia ini hanya mencapai puncaknya selama periode ketidakstabilan pasar keuangan. Menurut Investopedia, harga gold spot melesat menjadi $2.543,76 per ons troy, naik 1% dari hari Senin. Ini adalah puncak terbaru di tahun 2024 di mana harga emas telah meroket sekitar 22%. Selain itu, menurut Reuters, kontrak berjangka emas AS ditutup 0,4% lebih tinggi pada $2.550,60 per ons, menunjukkan bahwa kekuatan pasar tetap solid.

Faktor yang Mendukung Kenaikan Harga Emas

Kenaikan harga emas didorong oleh penurunan indeks dolar AS (DXY) ke level terendah dalam tujuh bulan, yang membuat emas lebih menarik bagi investor yang menggunakan mata uang lain. Selain itu, penurunan imbal hasil obligasi 10-tahun AS juga menambah momentum kenaikan harga emas. Di kutip dari Investopedia, Menurut Aakash Doshi, Kepala Komoditas untuk Amerika Utara di Citi Research, lonjakan harga emas terutama disebabkan oleh meningkatnya permintaan untuk investasi finansial, terutama melalui ETF. Selain itu, sentimen positif terkait harapan bahwa Federal Reserve akan memulai siklus pelonggaran pada bulan September turut mempengaruhi kenaikan ini.

Peran Emas sebagai “Safeguard”

Secara historis, emas telah berfungsi sebagai pelindung bagi investor selama periode ketidakpastian ekonomi, inflasi, dan turbulensi pasar keuangan global. Menariknya, dalam beberapa waktu terakhir, emas tampak lebih sejalan dengan pergerakan harga saham dan bukan sekadar berperan sebagai alternatifnya. Hal ini menunjukkan peran emas yang sudah berkembang dalam dunia investasi. Namun, penting untuk diingat bahwa hubungan antara emas dan saham tidak selalu bergerak dalam arah yang berlawanan. Hubungan ini kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Meski ada kekhawatiran mengenai kemungkinan perlambatan ekonomi, pertumbuhan ekonomi AS tahun ini telah melampaui ekspektasi, didukung oleh inflasi yang terkendali. Dari pasar tenaga kerja, dengan penambahan 353.000 pekerjaan pada bulan Januari, jumlah tertinggi dalam setahun, hingga pengeluaran konsumen, di mana penjualan ritel AS meningkat 0,6% pada bulan Desember dibandingkan dengan bulan November, melebihi perkiraan dan mencatat kenaikan 5,6% dibandingkan Desember 2022. Selain itu, output ekonomi negara ini secara konsisten memberikan kejutan positif dalam laporan PDB terbaru..

Salah satu faktor yang mungkin menjelaskan permintaan emas yang terus meningkat adalah pembelian agresif oleh bank sentral di seluruh dunia. Pada paruh pertama tahun ini, bank sentral membeli emas dalam jumlah rekor, melampaui rekor tertinggi sebelumnya yang dicapai pada periode yang sama tahun lalu sebesar 5%.

Pengaruh Bank Sentral terhadap Permintaan Emas

Permintaan yang kuat dari bank sentral diperkirakan akan terus berlanjut hingga tahun 2025. Menurut World Gold Council (WGC), survei terbaru yang dilakukan antara Februari dan April menunjukkan bahwa 29% manajer cadangan bank sentral berencana untuk meningkatkan cadangan emas mereka dalam 12 bulan ke depan. Ini merupakan tingkat minat tertinggi sejak survei tersebut dimulai enam tahun lalu.

Kesimpulan

Rekor tertinggi terbaru harga emas menegaskan daya tariknya yang konsisten sebagai aset berharga, baik dalam kondisi ekonomi yang baik maupun saat tidak pasti. Dengan akumulasi emas yang terus berlanjut oleh bank sentral dan sentimen positif di kalangan investor, logam mulia ini kemungkinan akan mempertahankan trajektori kenaikannya. Baik sebagai pelindung terhadap volatilitas ekonomi maupun sebagai investasi strategis, emas terus menunjukkan keunggulannya di pasar keuangan global.

Agar Anda bisa jadi knowledgeable investor, terus ikuti blog Invlinic untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang perencanaan keuangan, strategi investasi, tips trading, dan berita pasar terbaru